Sunday, May 27, 2012

#Day17 Pandangan Pertama


Ada yang percaya sama cinta pandangan pertama? Bukan cinta pertama, namun cinta PANDANGAN PERTAMA. Ya, jatuh cinta pada saat pertama kamu melihatnya, seseorang yang benar benar asing – sekalipun datang dari dunia antah berantah seperti Tarzan – seseorang yang akhirnya membuat kamu terjatuh dari berpuluh-puluh tingkat ketinggian dan melayang di udara. Kemudian kamu merasa bahwa waktu berhenti berdetak, diam. Lalu tiba tiba berdetak kembali kencang dan semakin kencang hingga mengguncang hatimu dan crack! Hatimu pun terbelah berantakan. 

Kemudian yang lebih klise lagi kamu merasa bahwa dia adalah si ‘missing piece’ yang selama ini kamu cari seperti mencari belahan buah apel yang sudah terlanjur ter/dibelah. Klise kan? Ya klise seperti video- video iklan yang kita tonton.

Namun, saya tidak mempercayainya. Walaupun ada teori yang mempelajari tentang cinta atau jatuh cinta pada pandangan pertama mungkin saya adalah orang yang tidak akan pernah bisa memahaminya karena bagi saya cinta itu datangnya perlahan seperti batu es yang mengalir pelan dalam kerongkongan kemudian meleleh dalam hati. Dingin, menyegarkan namun terasa hangat. 

Kalau memang ada cinta pandangan pertama mungkin saya tidak akan pernah terjebak dalam cinta pertemanan. Kalau memang ada cinta pandangan pertama mungkin saya tidak akan pernah mengalami peristiwa kabur dengan taksi setelah kencan buta yang gagal. Kalaupun memang ada cinta pandangan pertama bisa-bisa saya mungkin sudah menikah dengan laki-laki pilihan ibu saya.

Lalu, memangnya ada yang salah dengan jatuh cinta pada pandangan pertama? Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta sekalipun pada pandangan pertama setidaknya itu yang dikatakan oleh film-film drama yang saya tonton ataupun lagu-lagu cinta yang saya dengar. 

Ada yang bilang jatuh cinta itu ‘Sejuta rasanya’, memang sejuta rasanya karena kita akan mengalami rasa-rasa baru yang tidak pernah kita rasakan sebelumnya. Jatuh cinta itu katanya indah namun menyakitkan ya, karena jatuh cintalah yang bisa membuat kita terjatuh namun serasa terbang tidak menyentuh bumi tetapi tiba-tiba bum! terasa sakit ketika ternyata realita terlalu cepat membuat kita menghantam bumi. Mungkin itu mengapa jatuh cinta diawali dengan kata ‘jatuh’.

Rasa sakit ketika jatuh lah yang seharusnya menjadi perisai sebelum kita benar-benar terluka menghantam bumi. Terbang dan melayang memang menyenangkan dan akan lebih menyenangkan lagi apabila kita memiliki sayap, sayap yang lengkap tanda bahwa cinta itu berbalas. 

Hal ini akan berbeda ketika pada saat pertama kita jatuh cinta pada seseorang yang a completely stranger karena kita belum mengetahui siapa, seperti apa, dan bagaimana. Sekalipun kita siap untuk terjatuh dan mengalami rasa sakit namun sebuah cinta ataupun jatuh cinta mesti ada kata ‘masuk akal’ didalamnya. Walaupun sedikit, ya sedikit saja yang mungkin bisa membuat kita tidak pernah menyesali untuk setidaknya pernah jatuh dan terjatuh.

        

No comments: