Tahun baru datang lagi! Apakah sudah saatnya untuk membuat target-target tahun 2013?
Hmm, sebenarnya saya adalah salah satu jajaran orang-orang tanpa rencana, tanpa target. Hidup berjalan dengan normal bagi saya sudah cukup, toh tahun baru hanyalah pergantian tanggal 31 ke tanggal 1 yang menjadi perbedaan adalah hitungan bulannya sudah genap 12 bulan tanda satu tahun. Lagi lagi, tak ada rencana, tak ada target. Cuma, ada baiknya kalau saya me(re)deskripsikan 2012.
2012 yang telah berakhir itu, saya resolusikan sebagai masa-masa untuk lebih bahagia, karena 2011 yang telah saya lalui itu saya simpulkan sebagai masa-masa membosankan, cuma ngajar, kerja, jalan sama teman, ya, begitu saja. Lalu saya berharap bahwa 2012 akan menjadi momen bagi saya untuk lebih menerima dan lebih bahagia. Namun, ternyata resolusi tinggal resolusi. 2012 akhirnya menjadi waktu yang sangat menyibukkan, sibuk daftar sana sini, tes sana sini, TOEFL, TOEIC, hingga tes ngambil master. Dan akhirnya kuliah lagi. Tak terasa, bahkan saya lupa apa yang saya harapkan untuk tahun 2012. Kemudian, hal yang saya pikirkan di malam tahun baru ini adalah apakah saya sudah benar benar merasa bahagia? Untuk menjawab hal ini, tidak ada salahnya bila saya mengambil dan memfilosofikan teorinya Mbah Einsten. Bahwa tiada hal yang benar-benar mutlak dan pasti, karena kepastian itu sendiri adalah tak lebih ketidakpastian. Keyakinan itu sendiri ada dalam ketidakyakinan. Relatif. Ya, bahagia pun relatif.
Lalu, 2013? Hmm, tepat jam 01.35 ini saya beresolusi tahun ini saya harus benar benar merasa "Hidup".
"Hidup" dengan tanda kutip itu bukan berarti saya saat ini tidak hidup. "Hidup" dengan tanda kutip itu tanda bahwa setidaknya saya harus tahu bagaimana untuk bertahan tidak hanya hingga akhir 2013 tetapi untuk selamanya merasakan hidup. Hingga, saya pada nantinya di penghujung 2013 akan bisa benar-benar bilang bahwa 2013 adalah the best year I ever had.
No comments:
Post a Comment